h1

PAKAN SAPI PERAH

July 29, 2008

DITULIS OLEH JUNAIDI KARO KARO

PEMBAHASAN

TATALAKSANA PEMBERIAN PAKAN SAPI PERAH

DI PT. GREENFIELDS INDONESIA

Peternakan sapi perah merupakan peternakan penghasil susu, dimana sapi perah merupakan ternak yang lebih dominan sebagai penghasil susu, dibandingkan dengan ternak perah lainnya. Sapi perah mempunyai kemampuan untuk mengubah pakan yang berupa konsentrat dan hijauan menjadi susu yang bermanfaat bagi kesehatan. Pemberian pakan merupakan hal yang penting diperhatikan dalam pemeliharaan sapi perah. Kualitas pakan yang diberikan dan tatalaksana pemberian pakan yang baik, merupakan faktor penunjang untuk produksi susu, kesehatan tubuh maupun kesehatan reproduksi sapi perah. Cara pemberian pakan yang terprogram akan memberikan hasil yang baik. dan apabila pemberian pakan salah malah sebaliknya akan memberikan efek negatif bagi kesehatan sapi perah.

Pengadaan dan Penanganan Bahan Pakan

Bahan makanan harus menyediakan zat-zat makanan yang dapat digunakan untuk membangun dan menggantikan bagian-bagian tubuh dan menghasilkan produk seperti susu, telur, dan woll (Anggorodi, 1994). Didalam memilih bahan baku pakan untuk menyusun ransum harus diperhatikan faktor-faktor seperti palatabilitas, nilai gizi, mudah diperoleh, tersedia sepanjang waktu, harga murah dan tidak mengandung racun (Chuzaemi dan hartutik, 1988).

Penyediaan bahan baku sangat penting dalam menunjang proses produksi perusahaan. Tanpa adanya persediaan bahan baku yang memadai dapat mengakibatkan proses produksi terganggu. Implikasi dari pengadaan bahan baku ini adalah timbulnya biaya-biaya seperti biaya pemasaran dan biaya penyimpanan bahan baku (Prawirosentono, 2001)

PT. Greenfields Indonesia dalam merencanakan penyediaan bahan baku pakan sapi perah memperhatikan beberapa aspek, antara lain ketersediaan bahan baku, kandungan nutrisi bahan baku, dan kebutuhan nutrisi ternak yang dipelihara.

Bahan baku yang digunakan sebagai bahan pakan sangat memperhatikan kualitas. Sebelum bahan pakan masuk ke gudang pakan, terlebih dahulu di lakukan pengecekan bahan baku di kantor QC (Quality control), dikantor tersebut juga terdapat pos timbang. Di kantor pos timbang diadakan pengecekan bahan baku, pengecekan yang dilakukan meliputi presampling dan unloading.

Pengecekan presampling dilakukan pada saat bahan pakan baru datang dari luar perusahaan dan masuk pos timbang, disana dilakukan pengecekan yang meliputi pengecekan warna yang sesuai dengan bahan baku pakan, tekstur, aroma apakah masih bagus atau sudah bau tengik, dan kelembaban bahan pakan. Setelah bahan pakan ditimbang dan dinyatakan dapat digunakan, bahan-bahan tersebut dikirim ke gudang pakan dan ditumpuk ditempat yang telah disediakan di dekat gudang pakan.

Pada saat penurunan dilakukan kembali pengecekan unloading. Pengecekan yang dilakukan sama dengan pengecekan presampling. Di PT. Greenfields Indonesia bahan baku yang digunakan sebagai bahan pakan sudah mempunyai standar sendiri dari perusahaan. Proses penyediaan bahan pakan dapat dilihat dari gambar 1.

Gambar 1. Proses penyediaan bahan pakan di PT. Greenfields Indonesia

Penyimpanan bahan pakan yang digunakan untuk pembuatan ransum, disimpan dengan tumpukan maksimal 20 sampai 25 karung setiap tumpukan. Penumpukan bahan pakan disebabkan kurangnya tempat penyimpanan dan tergantung dari ukuran kavling penyimpanan bahan pakan. Pada kavling besar biasanya bahan pakan ditumpuk dengan tinggi tumpukan rata-rata 15 karung, hal tersebut dapat dilihat dari besarnya ukuran kavling yang digunakan. Penyimpanan bahan pakan yang diletakkan diluar gudang ditutup dengan terpal, dan bagian bawahnya diberi alas berupa pallet dari kayu. Fungsi pembungkusan menurut Chuzaemi dan Hartutik (1989) yaitu mempertahankan kondisi fisik bahan makanan dan menahan gangguan ari luar.

Penggunaan bahan pakan untuk pembuatan ransum menggunakan metoda FIFO (first in first out). bahan pakan yang lebih awal datang digunakan terlebih dahulu agar tidak terjadi perubahan komposisi nutrisi yang terkandung dari bahan baku pakan. Penyimpanan bahan baku pakan yang terlalu lama dapat mempengaruhi komposisi nutrisi bahan pakan.

Penanganan dan Pengadaan Hijauan

Hijauan merupakan salah satu bahan pakan yang penting untuk sapi perah. Hijauan yang diberikan sebagai pakan sapi perah di PT. Greenfields Indonesia adalah rumput raja (king grass), silase jagung, cane top tebu yang dikeringkan, dan alfalfa. Penyediaan pakan hijauan diperoleh dari kebun rumput PT. Greenfields Indonesia, dan dari lahan pertanian sekitar. Lahan yang digunakan sebagai kebun rumput seluas 8 Ha, untuk memproduksi rumput tersebut dikerjakan oleh petani sekitar daerah peternakan, dengan sistim kontrak atau borongan dari perusahaan.

Gambar 2. kebun hijauan PT. Greenfields Indonesia.

Pemanenan rumput king grass dilakukan setiap hari pada pagi hari. Setelah dipanen dari kebun dibawa ke perusahaan, sebelum masuk ke feed processing rumput tersebut ditimbang terlebih dahulu di post timbang setelah itu baru dibawa ke tempat pemotongan rumput ( chopper processing ). Pemanenan rumput king grass pertama kali dipanen pada umur 60 hari, setelah itu interval pemotongannya adalah 40-50 hari sekali, jarak tanam sekitar 10 cm dan 1 ikat king grass yang telah dipanen beratnya mencapai 30 kg.

Selain itu sapi juga diberi rumput alfalfa, pemberian rumput alfalfa hanya diberikan kepada sapi yang status produksi early dan bunting transisi. Jumlah pemberian rumput alfalfa dengan target berkisar antara 1,5-2 kg per ekor. Pemberian ruput alfalfa hanya merupakan pilihan dan kapasitas pemberian tidak terlalu banyak karena banyak sedikitnya pemberian rumput alfalfa kepada sapi bergantung dari banyak atau tidaknya produksi rumput. Luas lahan yang digunakan untuk kebun alfalfa sekitar 2,3 ha. Jumlah panen berkisar antara 200-250 kg per hari. Penanaman dilakukan dilokasi sekitar peternakan. Jarak tanam rumput 10 cm dan pemanenan dilakukan pada umur 25-26 hari dengan interval panen 30-40 hari sekali dengan ciri-ciri fisual yaitu kuncup bunga mulai mekar. Jarak pemotongan dari tanah berkisar dari 3-5 cm. Kebun alfalfa dapat dilihat pada gambar 3.

Silase yang digunakan yaitu berasal dari tebon jagung yang didapatkan dari perkebunan sekitar perusahaan. Pembuatan silase ditujukan untuk mengantisipasi apabila bahan pakan hijauan kekurangan. Beda silase jagung dengan tebon jagung yang masih segar yaitu silase dapat dijaga kualitasnya tetapi dari kesegaran dan nutrisi dapat berubah karena pada saat pembuatan silase ada energi yang terbuang. Pembuatan silase jagung melalui beberapa tahap.

1. Pengumpulan tebon jagung yang akan dijadikan silase

2. Setelah itu dilakukan penyimpanan selama 3 minggu untuk mengurangi kadar air yang terkandung didalam tebon jagung tersebut.

3. Tebon jagung di chopper dengan pharsa bager dengan potongan 2-5 cm. Gambar Pharsa bager

4. Potongan tebon jagung di simpan kedalam plastic pharsa bag yang anaerob guna menghindari fermentasi yang bisa merusak silase. Kapasitas penyimpanan silase dari plastic pharsa bag ini mencapai 280 ton dengan panjang 70 meter. Gambar plastic pharsa bag

5. Silase disimpan dan dapat digunakan setelah dry matter nya mencapai 35% dengan PH normal.

Jadwal pemeliharaan pedet di PT. Greenfields Indonesia

Cara Pemberian Pakan

Waktu pemberian pakan dilakukan dua kali yaitu pagi dan sore hari. Pemberian pakan pedet dilakukan oleh petugas kandang dengan cara meletakkan pakan kedalam tempat pakan yang telah disediakan. Sapi yang ada di PT. Greenfiels Indonesia semua diberikan pakan fresh, dan semua sisa pakan dibuang. Setiap sisa pakan ditimbang untuk menentukan intake yang dimakan. Gambar. Pemberian pakan pada pedet.

Pemberian Air Minum

Air merupakan zat yang penting bagi kehidupan, dan diperlukan oleh setiap makluk hidup. Dalam sebuah usaha peternakan, air merupakan unsur yang penting, salah satunya digunakan sebagai air minum untuk ternak. Di peternakan PT. Greenfields Indonesia sapi perah diberikan air minum yang bersih dan segar, dan air minum disediakan ad libitum, untuk kandang pedet yang belum disapih, air minum diberikan didalam drum yang telah dipotong bagian atasnya. Pengisian air dilakukan secara manual oleh petugas kandang.

Untuk kandang pedet yang lepas sapih disediakan air minum yang bersih, dan didalam bak dilengkapi dengan pelampung sistem, yang berfungsi menjaga air agar selalu dalam keadaan penuh. Menurut Wattiaux ( 2003), pemberian air bersih yang segar harus tersedia secepat mungkin pada saat pakan diberikan, konsumsi dari bahan kering ditingkatkan oleh konsumsi air yang diberikan.

Pemberian air minum untuk sapi dewasa disediakan dump tank system didalam kandang, dilengkapi dengan pelampung sistem yang berfungsi menjaga air dalam dump tank agar selalu dalam keadaan penuh.

Gambar. Pemberian air minum

Pemberian Susu Pengganti Untuk Pedet (Milk Replacer)

Susu pengganti dikenal juga sebagai Milk Replacer digunakan sebagai cadangan susu apabila di peternakan kekurangan susu untuk pedet yang dipelihara. Pemberian milk replacer diberikan setelah pedet berumur lebih dari 10 hari. Pemberian milk replacer kepada pedet di peternakan PT Greenfields Indonesia hanya pada saat susu mengalami kekurangan. Jadi jumlah penggunaan milk replacer yang digunakan di PT. Greenfields Indonesia tidak mempunyai target pemberian bulanan, karena susu yang dihasilkan dari induk untuk dikonsumsi pedet dapat kurang kapan saja dan hal itu yang menyebabkan pemberian milk replacer tidak ada target pemberian.

Pemberian milk replacer dengan perbandingan 1 kg milk replacer : 8-10 liter air, dengan temperature 45 – 55ºC . Pencampuran milk replacer dilakukan didalam drum plastik dengan menambahkan air panas kedalamnya. Pemberian milk replacer yang sudah dicampur dengan air panas diberikan dengan menggunakan milk bar teat dengan suhu susu berkisar antara 30 sampai 39ºC. Milk replacer yang diberikan untuk pedet yaitu Kalvolac dengan kandungan protein 22,5%, lemak 16,0%, mineral 11,0%, dan serat kasar 1,2%. Gambar calf milk replacer yang diberikan kepada pedet.

Pengadaan dan Penanganan Bahan Baku

Keberhasilan usaha peternakan apabila fakor-faktor penunjang dapat tepenuhi, salah satunya adalah faktor pakan yang sangat penting dalam keberhasilan usaha, sehingga ketersediaan bahan baku pakan harus diperhatikan sebelum mendirikan usaha peternakan. Pakan yang telah didatangkan setelah sampai ke gudang pakan harus mendapat perlakuan yang sesuai dengan jenis pakan yang bersangkutan, karena setiap bahan baku pakan memiliki karakteristik berbeda-beda agar kualitas pakan bertahan lama dan tidak mudah rusak, maka penanganan bahan baku pakan harus selalu mendapatkan perhatian oleh pengusaha peternakan.

Pakan dibuat dari sejumlah bahan baku yang dikombinasikan dengan perbandingan yang berbeda untuk membentuk keseimbangan zat-zat nutrisi, mineral dan pakan yang sempurna (Anonimus, 1998).

Manajemen Pemberian Pakan

Pemberian pakan sapi perah yang dilakukan di PT. Greenfields Indonesia dilakukan berdasarkan keadaan sapi yang dipelihara didalam kandang. Perlakuan terhadap pemberian pakan sangat diperhatikan, dengan tujuan menghindari stres pada sapi. Menurut sudono (1999), cara pemberian pakan yang salah dapat mengakibatkan penurunan produksi, gangguan kesehatan dan bahkan dapat juga menyebabkan kematian.

Manajemen Feed Bunk

Pakan yang Diberikan Kepada Sapi

Pakan merupakan faktor yang paling penting yang dapat mempengaruhi produk dan kualitas susu serta mempengaruhi kesehatan sapi baik kesehatan tubuh maupun kesehatan reproduksinya (Sudono, et al. 2003). Di PT. Greenfields Indonesia sapi perah dipelihara dalam skala industri besar dan pemberian pakanpun menggunakan mobil roto-mix. perusahaan mempunyai manajemen tersendiri yang disebut dengan manajemen feed bunk. Dalam manajemen ini, setiap perlakuan dalam pemberian pakan mempunyai tujuan yang bersifat positif terhadap sapi perah yang di pelihara.

Pakan yang diberikan untuk sapi perah berupa pakan complit feed dalam keadaan fresh feed. Pemberian pakan complit feed ini bertujuan :

1. Efisiensi tenaga kerja manusia yang dapat dilakukan dengan mobil roto-mix.

2. Mencegah pemberian pakan berulang-ulang yang dapat menimbulkan sapi mengalami stres yang berpengaruh terhadap gangguan produksi.

3. Penyedian pakan yang cepat, agar sapi dapat selalu makan untuk mencukupi kebutuhan pokok dan produksi.

4. Pakan complit feed dengan campuran silase jagung, hijauan segar, konsentrat dan bahan feed aditif, yang mempunyai tekstur potongan-potongan kecil dapat mempermudah sapi dalam mengkonsumsi pakan.

5. Pakan sisa tidak digunakan lagi bertujuan untuk mencegah sapi tidak keracunan yang diakibatkan oleh fermentasi didalam bahan makanan sapi tersebut.

6. setiap sisa pakan yang dihasilkan dari setiap pen dikumpulkan, dan setelah itu ditimbang untuk menentukan feed intake dan untuk menentukan realisasi pemberian pakan.

Pemberian Pakan dan Pakan yang Diberikan

Pakan yang diberikan kepada sapi dalam keadaan fresh feed, keunggulan dari pemberian pakan secara fresh feed dari keadaan pakan yang segar dan aroma yang harum, dapat meningkatkan palatabilitas makan sapi sehingga kebutuhan untuk mencukupi kebutuhan pokok dan kebutuhan produksi dapat segera tersedia kembali. Pakan diberikan sesuai kebutuhan nutrisi sapi perah dalam keadaan fresh feed bertujuan agar kualitas pakan yang diberikan tetap baik kandungan nutrisinya.

Tujuan pemberian pakan fresh ini yaitu untuk meningkatkan palatabilitas makan sapi, sehingga pada saat sapi selesai diperah dan balik lagi ke kandang, bisa langsung makan dengan kondisi pakan yang diberikan fresh. Hal ini dapat menarik perhatian sapi agar tidak langsung tidur diatas bedding pada saat selesai diperah, dan dapat memberikan kesempatan kepada otot puting (spincter) yang terbuka pada saat diperah sehingga pada saat sapi makan otot tersebut dapat tertutup kembali dengan sempurna, dan dapat mencegah bakteri untuk masuk kedalam ambing yang dapat menyebabkan penyakit mastitis.

Pakan yang telah dibuat berdasarkan status sapi yang ada didistribusikan ke tempat pakan (feed bunk). Pemberian pakan untuk sapi dewasa yang berproduksi maupun yang tidak berproduksi diberikan dengan menggunakan mobil roto-mix, untuk pemberian pakan pedet dilakukan manual oleh karyawan kandang. Pemberian pakan untuk sapi dewasa didistribusikan di feed bunk dan untuk pedet, pakan diletakkan kedalam tempat pakan yang telah disediakan didalam kandang. Pakan diberikan dua kali sehari berdasarkan jadwal yang telah ditentukan.

Di PT.Greenfields Indonesia mengadakan rearing untuk memasok replacemen stock sapi, hal ini dilakukan untuk menghemat biaya mengingat harga bibit impor yang relatif mahal, dan mempertahankan produksi. Program pemeliharaan, pembesaran dan pemberian pakan pun dilakukan.

Pemberian Susu Untuk Pedet Dari Umur 0 sampai 3 Bulan

Pada saat induk sapi melahirkan, pedet yang dilahirkan harus diberi kolostrum. Karena pedet yang baru dilahirkan, tidak memiliki kekebalan tubuh (antibodi) yang cukup untuk melawan penyakit. Didalam kolostrum terdapat Imunoglobulin (Ig) yang berfungsi sebagai antibodi yang dibawa oleh induk, dan akan diberikan kepada anaknya pada saat pedet meminumnya. Setelah pedet lahir kolostrum diberikan tiga kali pemberian dalam sehari dengan interval waktu:

Pemberian pertama 1 – 1,5 jam setelah pedet dilahirkan, dengan pemberian kolustrum sebanyak 2 – 3 liter

Pemberian kedua 4 – 6 jam setelah pemberian pertama, dengan pemberian kolustrum sebanyak 3 liter

Pemberian ketiga 5 – 6 jam setelah pemberian kedua, dengan pemberian kolustrum sebanyak 3 liter

Kolostrum diberikan sampai hari ke empat (1 hari dengan kolustrum penuh dan hari ke 2 – 4 diberikan susu fresh). Susu fresh merupakan susu yang masih mengandung Imunoglobulin (Ig) yang dihasilkan oleh sapi dengan DIM 1 sampai DIM 5 (PT. Greenfields Indonesia, 2008). kwalitas kolostrum dengan susu biasa dapat dilihat dari tabel 1.

Tabel 1. Kwalitas Susu Kolostrum dan Susu Biasa

Komposisi Susu

1

2

3

4

5

11

Kolostrum

Susu Transisi

Susu Biasa

Total solid (%)

23,9

17,9

14,1

13,9

13,6

12,9

Total protein (%)

14,0

8,4

5,1

4,2

4,1

4,0

Imunoglobulin (%)

6,0

4,2

2,4

0,2

0,1

0,09

Lemak (%)

6,7

5,4

3,9

4,4

4,3

4,0

Laktosa (%)

2,7

3,9

4,4

4,6

4,7

4,9

Mineral (%)

1,11

0,95

0,87

0,82

0,81

0,74

Sumber : Departemen Breeding PT. Greenfields Indonesia, 2007

Setelah pedet lepas kolustrum, pedet diberi susu transisi. Susu transisi merupakan campuran susu fresh dengan susu biasa secara grandual bertahap dengan perbedaan 10% setiap pemberian. Sampai pedet umur 10 hari, pedet sudah mulai minum susu biasa atau bisa menggunakan calf milk replacer (PT. Greenfields Indonesia, 2008).

Pemberian susu dua kali (pagi dan sore) sebanyak 3 liter/ekor tiap pemberian, cara pemberian susu dengan menggunakan dot atau pentil karet (milk bar teat). Pemberian susu untuk pedet, diberikan sampai umur tiga bulan. Setelah mencapai umur 2,5 bulan, pedet mulai disapih (weaning program). Program sapih dilakukan dengan cara mengurangi pemberian susu sebanyak 10% setiap pemberian, program sapih juga dilihat dari kondisi makan pedet. Pada saat disapih rata-rata bobot badan pedet sudah mencapai 115 kg. Pemberian susu dan pakan pedet di PT. Greenfields Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Data Pemberian Susu dan Pakan Pedet

Umur

1-14 hari

15-25 hari

26-36 hari

37-47 hari

48-58 hari

59-69 hari

70-80 hari

81-90

hari

Susu (ltr/ek/hr)

4-6

6

6

6

6

5

4

2

Konsentrat

(kg/ek/hr)

0,05

0,075

0,125

0,250

0,250

0,500

0,800

1,000

Hijauan

Ad lib

Ad llib

Ad lib

Ad lib

Ad lib

Ad lib

Ad lib

Air minum

Ad lib

Ad lib

Ad lib

Ad lib

Ad lib

Ad lib

Ad lib

Sumber: Departemen Breeding PT. Greenfields Indonesia, 2007

Pemberian Pakan Pedet Jantan Umur 0 – 5 Bulan

Pakan konsentrat mulai diberikan pada umur satu minggu, dan juga diberi hijauan tambahan (star grass) pada umur dua minggu (pakan calf 1 dengan kandungan protein 20%, TDN 78%, dan ADG 0,7 kg) mulai diberikan kepada pedet jantan pada umur dua Minggu. Pemberian pakan calf 1 diberikan sampai pedet berumur 2,5 bulan. Pada umur tersebut dilakukan transisi pakan calf 1 dengan pakan calf 2. Transisi pakan diberikan secara grandual dengan perbedaan 10% sampai pakan yang baru utuh diberikan 100%. Setelah pakan calf 2 utuh diberikan, transisi ke pakan calf 3 langsung diberikan. Pemberian pakan calf 3 diberikan lebih cepat, bertujuan agar pedet jantan bisa menyesuaikan pakan yang ada di peternakan Probolinggo. Di PT. Greenfields Indonesia, pedet jantan dipelihara sampai berumur 5 bulan.

Pemberian Pakan Pedet Betina Umur 0 – 6 Bulan

Di PT. Greenfields Indonesia pemeliharaan pedet betina dilakukan sampai umur enam bulan. Pedet mulai diberi konsentrat dan hijauan (pakan calf 1 dengan kandungan protein 20%, TDN 78%, dan ADG 0,7 kg), pada umur dua minggu. Pemberian pakan calf 1 diberikan sampai pedet berumur 2,5 bulan. Setelah itu pakan calf 1 mulai ditransisi dengan pakan calf 2. transisi pakan diberikan secara grandual dengan perbedaan 10% sampai pakan yang baru utuh diberikan 100%.Pakan calf 2 (dengan Kandungan protein 19% dan TDN 74%, dan ADG 0,7 kg) diberikan sampai pedet berumur lima bulan, dan setelah itu transisi ke pakan calf 3 mulai dilakukan. Pemberian pakan calf 3 (dairy heifer) diberikan sampai pedet menjadi sapi dara (heifer).

Pemberian Pakan Sapi Dara Umur 6 – 20 Bulan

Setelah pedet berumur 6 bulan pedet dipelihara di Probolinggo dengan manajemen pemberian pakan yang ada di peternakan Probolinggo. Pakan yang diberikan adalah pakan calf 3 (dairy heifer) dengan kandungan protein 18% dan TDN 58%.

Pemberian Pakan Sapi Dara Bunting Umur 20 – 24 Bulan

Setelah umur sapi dara bunting 5 bulan menjelang melahirkan, sapi tersebut dikirim lagi ke peternakan PT. Greenfields Indonesia. Pakan diberikan dengan menggunakan mobil roto-mix untuk mendistribusikan ke tempat pakan (feed bunk). Sapi dara bunting tersebut diberikan pakan DP (dry pregnant) dengan kandungan protein 12 % dan TDN 58 %.

Waktu Pemberian Pakan

Pemberian pakan sapi perah di PT. Greenfields Indonesia dilakukan dua kali dalam sehari. Jadwal pemberian pakan disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan. Waktu pemberian pakan pedet dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pemberian pada pagi hari berkisar antara jam 09.00-10.00 dan pemberian yang kedua dilakukan pada sore hari berkisar antara jam 16.00-17.00 WIB. Pemberian pakan pedet dilakukan oleh petugas kandang, dengan cara meletakkan pakan kedalam tempat pakan yang telah disediakan.

Pemberian pakan sapi dewasa di diberikan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan. Pakan didistribusikan dengan mobil roto-mix ke feed bunk pada saat sapi berangkat ke tempat pemerahan, dan pada saat sapi balik ke kandang pakan sudah tersedia dalam keadaan fresh.

Realisasi Pemberian Pakan

Pakan didistribusikan diatas feed bunk, dengan pemberian pakan yang dilakukan seperti ini, sapi dapat leluasa memakan pakan yang telah disediakan. Walaupun pakan diberikan dengan cara di distribusikan di atas feed bunk, persaingan makan antara sesama sapi dapat dikendalikan dengan pemasangan head lock, sehingga sapi hanya dapat memakan pakan yang ada didepannya dan tidak mengganggu sapi lain yang makan disebelahnya. Jumlah pemberian pakan disesuaikan dengan kebutuhan sapi dan produksi susu.

Realisasi pemberian pakan bertujuan untuk menentukan feed intake sapi. Pakan yang diberikan sangat memperhatikan feeding cost, karena biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan pakan sapi perah merupakan salah satu biaya yang besar dalam operasional pemeliharaan sapi perah.

Pemberian pakan dilebihkan sebanyak 4%. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan konsumsi pakan terhadap sapi yang kekurangan pakan, yang disebabkan persaingan makan antara sesama sapi. Selain itu bertujuan menghindari negatif energi balance (NEB), pada sapi dengan status produksi early. Pada sapi yang berproduksi susu tinggi lebih banyak menguras lemak tubuh untuk kebutuhan produksi.contoh realisasi pemberian pakan tanggal 2 May 2008 dapat dilihat pada table 3.

Perlakuan Terhadap Pakan dan Tempat Pakan (feed bunk)

Dalam pembuatan pakan complit feed yang dilakukan oleh PT. Greenfields Indonesia, ada beberapa perlakukan yang diberikan terhadap pakan yang terdapat di feed bunk. Perlakukan tersebut dilakukan agar dapat meningkatkan palatabilitas makan sapi. Perlakuan yang dilakukan antara lain pembalikan pakan yang dilakukan dua kali sehari. Pembalikan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kembali nafsu makan sapi, dan juga untuk menghindari pakan tersebut panas yang disebabkan oleh fermentasi didalam pakan. Selain itu pembalikan juga berfungsi untuk meningkatkan dan mengeluarkan bau pakan, yang dapat menarik perhatian sapi untuk makan kembali. Pembalikan yang dilakukan juga bertujuan agar semua pakan dapat habis dan tidak banyak terdapat sisa, hal ini disebabkan sapi lebih cenderung memakan pakan yang baru datang.

Pakan yang diberikan pada pagi hari dimundurkan pada saat pakan yang baru di distribusikan, perlakukan tersebut dilakukan bertujuan menarik perhatian sapi untuk makan, dengan aroma harum yang di keluarkan oleh pakan yang baru dapat menarik perhatian sapi yang tidur diatas bedding.

Perlakukan lain yang dilakukan yaitu memajukan dan meratakan pakan di sepanjang feed bunk, perlakukan ini dilakukan pada saat pakan sudah mulai jauh dari feed bunk dan pakan susah dijangkau oleh sapi. Pakan diratakan agar sapi dapat makan dengan merata disepanjang feed bunk dan juga untuk efisiensi pakan.

Perlakuan yang dilakukan terhadap tempat pakan (feed bunk) yaitu dengan cara melakukan pengerikan sisa pakan yang menempel, dengan hand tractor yang dimodifikasi. Pengerikan feed bunk dilakukan setiap pagi, bertujuan untuk mengerik sisa pakan yang menempel pada feed bunk. Pengerikan ini bertujuan agar pakan yang baru tidak gampang tengik, dan juga untuk kebersihan feed bunk.

Penyapuan central alley dan penyapuan pakan yang berceceran dilakukan tiga kali dalam sehari. Perlakukan ini dilakukan pada saat mau pergantian shif kerja karyawan kandang. Penyapuan ini ditujukan untuk kebersihan central alley dan efisiensi pakan yang berceceran.

Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan, setiap hari dilakukan pengambilan sampel pakan yang dilakukan dua kali sehari dengan jumlah pengambilan sebanyak 2 kg setiap pengambilan. Pengambilan sampel pakan dilakukan pagi hari jam 06.00, dan pada sore hari jam 17.00 WIB. Kualitas pakan di cek di pos timbang yang berfungsi juga sebgai tempat pengecekan bahan pakan (Quality control). Pengecekan pakan dilakukan bertujuan untuk mengetahui kualitas pakan yang diberikan kepada sapi perah setiap harinya.

Proses Pembuatan Pakan

Pakan yang dibuat merupakan pakan complit feed, dalam pembuatan pakan menggunakan perbandingan hijauan dan konsentrat berbanding 60 : 40. berdasarkan informasi yang didapatkan dari supervisor lapangan, perbandingan antara hijauan dan konsentrat digunakan untuk jenis pakan sapi dengan status produksi early, medium, late, dan dry pregnant transisi. Diantara jenis pakan tersebut setiap status sapi mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda. Pakan sapi perah di PT. Greenfields Indonesia diberikan sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan kebutuhan produksi.

Dalam pembuatan pakan sapi perah, dilakukan di gudang pakan atau dikenal juga feed processing. Pembuatan pakan dilakukan setiap hari, dan jam pembuatan pakan disesuaikan dengan jam dilakukannya pemerahan. Proses pembuatn pakan complit feed melalui beberapa tahap diantaranya :

  1. Persiapan bahan baku yang akan digunakan sebagai pakan, bahan-bahan pakan yang disediakan sesuai dengan campuran yang akan digunakan.
  2. Bahan-bahan yang telah tersedia dinaikkan kedalam roto-mix dengan menggunakan alat comfeyer belt, proses penimbangan kebutuhan tiap-tiap komposisi bahan pakan ditimbang didalam roto-mix.
  3. Setelah bahan-bahan pakan masuk semua kedalam roto-mix, dilakukan homogenisasi selama 5 menit.
  4. Pakan yang sudah dihomogenisasi siap untuk didistribusikan ke pen yang terdapat didalam kandang, berdasarkan status dan jenis pakan apa yang akan diberikan kepada sapi.

Penanganan Sisa Pakan

Pakan yang diberikan kepada sapi dapat saja bersisa walaupun pemberiannya sudah ditargetkan. Hal ini dapat saja disebabkan dari pakan yang berbau tengik, dan dapat juga disebabkan dari sapinya sendiri. Di PT. Greenfields Indonesia sisa pakan merupakan limbah. Pakan sisa tidak diberikan lagi kepada sapi. Pengambilan pakan sisa dilakukan setiap pagi, pengambilan pakan sisa dilakukan oleh kendaraan bob-cat sebelum pakan yang baru datang. Sisa pakan dinaikkan ke atas mobil truk, yang khusus digunakan untuk mengambil pakan sisa. Pakan dibawa ke pos timbang terlebih dahulu untuk mengetahui berapa sisa pakan setiap pen, dan juga untuk menentukan intake pakan sapi.

Setelah diketahui berapa beratnya, pakan dibawa ke gudang pakan dan ditumpuk ditempat penumpukan pakan sisa. Setelah itu pakan siap diproses untuk lebih lanjut yang nantinya dapat bermanfaat bagi perusahaan dan tidak menjadi limbah yang dapat merugikan perusahaan.

Pakan yang Diberikan Kepada Sapi

Pakan untuk sapi perah di PT. Greenfields Indonesia diberikan sesuai dengan kebutuhan sapi perah tersebut. Setiap status sapi mempunyai pakan tersendiri yang kandungan nutrisinya berbeda. Pakan yang diberikan kepada sapi yang dipelihara antara lain. Pakan untuk pedet, heifer, sapi produksi, maupun sapi yang tidak berproduksi.

Pakan pedet terbagi tiga berdasarkan golongan umur, dan setiap pakan mempunyai kandungan nutrisi yang berbeda diantaranya :

  1. Pedet umur 14 hari sampai 2,5 bulan diberikan pakan calf 1 V1 dengan kandungan Protein 20% dan TDN 78%
  2. Pedet betina umur 2,5 sampai 5 bulan diberikan pakan calf 2 V1 dengan kandungan Protein 19% dan TDN 74%, dan untuk pedet jantan diberikan dari umur 2,5 sampai 3 bulan.
  3. Pedet betina umur 5 sampai 6 bulan diberi pakan calf 3 V1


15 comments

  1. terimakasih banyak atas tulisan artikel nya. bagus dan menarik sekali. terutama buat saya pribadi yang sedang memulai usaha peternakan sapi. so far sih baru sapi biasa, mudah2 an sesuai rencana bulan depan jadi beralih ke sapi perah sedikit demi sedikit.

    saat ini sedang mencari bibit2 sapi perah yang berkualitas, mungkin ada info2 lebih lanjut. usaha peternakan saya ada di Tulungagung, Jawa Timur


  2. Artikelnya bagus dan lengkap. Jika boleh mohon agar artikel tsb dikirim ke email saya wisanggenii@telkom.net kebetulan saya lagi ngelola sapi perah. Terima kasih


  3. em,bagus…

    bagoes…!!

    tp,boleh tau daftar putakanya gak…

    soalnya aku butuh data buku nya anggrorodi,prawirosentono,chuzaemi,dkk itu.

    tolong ya…

    klo bisa sms aku ya di 085 641 780 514
    karena aku butuh bgt data itu…

    terimakasih..


  4. Bagus banget artikelnya,plusnya siftnya aplikatif jadikan bisa langsung ditarapin meskipun pada kondisi farm yang berbeda,, bisa juga dijadikan masukan untuk managemen peternakan yang lebih baik…
    Makasih….


  5. artikelnya menarik sekali, dan sangat sesuai dengan beberapa matakuliah yang sedang saya tempuh saat ini. kebetulan saat ini saya sedang menempuh kuliah S1 di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang.
    Terimakasih……….


  6. saya peternak asal tuban dengan populasi sapi potong sekitar 30 ekor. saya berterimakasih kepada Bp.Sugeng Greenring dan dr.Herry Agoes Hermadi (dosen fakultas kedokteran hewan UNAIR) beliau memang konsultan handal dalam bidang ternak. dengan pakan ternak racikan beliau serta tambahan probiotik buatan beliau sapi saya makin rakus. uang makin banyak. asyik cepet gemuk. tapi masalahnya tempat produksi pakannya jauh sih dari tempat saya. katanya beliau janjikan didaerah tuban-bancar mau bikin tempat produksi besar-besarannya akhir juli 2009. ya semoga menjadi kenyataan. soalnya bisa mengirit ongkos trasnport, jadi harga pakannya jadi murah. moga pak sugeng dan dr herry melihat tulisan saya di blog ini. sekian dan terimakasih.


  7. ortuq jg lagi ngrintis sapi perah, dan makasih dah di sediain informasi


  8. Artikelnya bagus dan lengkap. Jika boleh mohon agar saya juga dikirim ke email saya di: phandoyo@jisedu.or.id kebetulan saya lagi ngelola sapi perah didaerah cipanas. Terima kasih


  9. Selamat siang Bapak dan Ibu,

    Saya sudah membaca web perusahaan Bapak dan Ibu.

    Saya memiliki lahan seitar 10 ha jauh dari pemukiman penduduk di kabupaten Indramayu. Saya sedang belajar beternak ayam potong dengan memulai membuat kandang yang hanya mampu menampung 2500 ayam dewasa.

    Saya ingin mengembangkan jauh lebih besar lagi tapi saya belum punya pasar dan akses pabrik pakan agar usaha saya dapat memberikan keuntungan. Modal saya saat ini mampu membuat kandang sampai 10 000 ekor.

    Apabila perusahaan Bapak dan Ibu berminat mensuplai kebutuhan pakan, obat dan bibit serta memberikan info mengenai pasarnya saya mohon response dan pencerahannya.

    Salam,


  10. pak sy butuh info cara bertanam alfalfa, sdh bbrp kali nyoba tanam alfalfa, mulai dari semai biji selalu gagal/ mati stlh usia 5-10 hari. mohon kirim via email gamerstation89@yahoo.co.id


  11. Saya sangat gembira atas artikel ini dan akan saya coba diaplikasikan pada ternak saya


  12. Tepung Ikan Unggulan – Untuk Unggas/Itik Petelur & Pedaging
    Salam Kenal ..
    Saya Tanto. Saya bekerja di pabrik Pt. Tepung Emas. Kami Produsen tepung ikan yang berlokasi di jl. Raya bypass krian kav. 101 – Sidoarjo.
    Kami memproduksi tepung ikan dengan kadar protein 45% – 50%. Bahan baku : pilet ikan surimi, ikan petek, ikan tuna dan Bone Meal ( tepung tulang sapi)
    Adapun spek Tepung Ikan :
    – Protein : 45% – Harga : Rp. 4.700/kg
    – Protein : 50% – Harga : Rp. 5.800/kg
    – Moisture ; Max. 12%
    – Kalsium : Min. 10%
    – Phosfor : Min 4%
    – Serat kasar : max. 5%

    Tepung ikan yang kami produksi menggunakan campuran atau tambahan “Bone Meal” untuk menaikkan kadar kalsium.
    Kandungan kalsium (Ca) yang ada pada Tepung Ikan kami hampir sama dengan jumlah kandungan kalsium (Ca) pada MBM.
    Sangat sesuai untuk unggas (Ayam dan Itik) petelur dan pertumbuhan unggas (fase Grower – fase Finniser)
    Kalsium merupakan unsur yang paling esensial dalam pembentukan kulit telur dan untuk menghasilkan kualitas telur terbaik.
    Kalsium yang baik juga membantu penguatan tulang unggas dan pada akhirnya bisa menambah bobot unggas.
    Khusus ayam dan itik petelur kebutuhan akan kalsium dan fosfor cenderung lebih banyak. Bagi ayam dan itik, terlebih pada saat bertelur, kalsium dan fosfor di manfaatkan untuk membuat kulit telur dan membantu proses kelancaran biologi, misalnya pengeluaran telur. Untuk sebutir telur, ayam dan itik memerlukan sekitar 2,6 g kalsium yang tercerna.
    Dengan harga dan kualitas tepung ikan plus Bone Meal yang baik dari kami, mudah-mudahan bisa membantu peternak dalam meningkatkan produksi dan meringankan biaya pakan
    Terima Kasih.
    Contack Person : TANTO
    Tilp: 031-70889819,08121740404,08175003911
    Email: hartanto_te@yahoo.co.id
    YM : hartanto_heru_p@yahoo.co.id
    – Tepung Ikan kami murni tawar
    – Untuk awal pemesanan dan untuk pembuktian akan kualitas tepung ikan kami, pemesanan order 1 ton
    – Kami siap mengirim contoh tepung ikan ke alamat Bpk/Ibu.
    – Selama penggunaan tepung ikan kami, kami akan selalu berkomunikasi dengan pelanggan kami
    Kalau ada yang baik dan terjangkau, buat apa beli yang mahal !!
    *** Selamat mencoba***
    Tepung Mie bihun
    Salam TikTok..
    Kami juga memproduksi Tepung Mie Bihun dari remah-remah mie putih (mie mihun) untuk campuran pakan bebek. bagus untuk pertumbuhan bebek pedaging. Mie putih (mie mihun) sudah kami giling menjadi tepung sehingga peternak bebek bisa langsung campurkan ke pakan. Mie putih (mie mihun) sudah lama digunakan oleh peternak bebek. Karena kandungan Karbohidratnya yang tinggi sangat bagus untuk pertumbuhan bebek maupun lele. Mie Putih (mie Bihun) sudah terbukti mempercepat pertumbuhan bebek. pemakaian mulai DOD (meri) sampai siap panen.
    Harga Rp. 2.400/kg
    Aplikasi pemakaian :
    – Siram mie bihun dengan air mendidih atau campurkan dengan air biasa. Tunggu sampai dingin kemudian campurkan dengan katul
    – Untuk Itik/Bebek pedaging gunakan komposisi: Mie bihun 30% : Katul 70%. Kurangi pemakaian katul 30%, ganti dengan Mie Bihun 30%
    Terima Kasih.
    Contack Person : TANTO
    Tilp: 031-70889819,08121740404,08175003911
    Email: hartanto_te@yahoo.co.id


  13. salam hangat Bapak/Ibu…
    Kita adalah PT.ACI INT’L,suatu perusahaan pupuk organik cair untuk ternak.
    Nama produk kita adalah pupuk Super ACI.
    Untuk meningkatkan hasil produksi, gunakanlah pupuk Super ACI.
    Keunggulan pupuk Super ACI :
    1. Tidak memiliki tanggal kadarluarsa, sehingga dapat menghemat biaya produksi.
    2. Dijamin akan adanya peningkatan hasil produksi setelah memakai pupuk Super ACI, dan perusahaan kami memberikan jaminan pengembalian 150% jika Tidak Terbukti.

    Untuk Info lebih lanjut, kunjungi website kami : http://www.aci-indonesia.co.id
    atau
    email saya : ayu_beatrice@yahoo.com
    HP : 0853.8263.3042

    _TERIMA KASIH_


  14. bpk/ibu saya menawarkan makanan dari kue kue kering yg sudah di giling untuk pakan sapi perah kalo bpk/ibu ada minat hubungi di no.081315160191.terimakasih



Leave a comment